Minggu, 20 November 2016
Menlu Retno
Jakarta - Beredar kabar umat Muslim di Rohingya, Myanmar dibantai oleh aparat setempat. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengaku terus memantau perkembangan di Rohingya tersebut.
Retno mengatakan, dirinya belum mau banyak berkomentar sebelum ada klarifikasi dari kabar tersebut. Pasalnya, dia tak mau nanti pemerintah salah dalam bersikap.
"Kita memang perlu untuk mengklarifikasi semua berita yang ada. Makanya saya sampaikan kita tidak akan memberikan komentar sebelum klarifikasi. Karena kalau kita kemudian memberikan komentar, terus kemudian salah, kan akan sulit," ujar Retno saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Namun demikian, lanjut Retno, dia mengatakan pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan di Rohingya tersebut.
"Tetapi yang jelas, bahwa kita memantau dari dekat semua perkembangan yang ada di Rohing State. Dan kita juga menyampaikan concern terhadap situasi keamanan. Dan bahkan jatuh korban tentu kita sampaikan concern," katanya.
Retno mengatakan, hal ini dilakukan karena bentuk diplomasi yang dianut Indonesia terhadap permasalahan Rohingya tidak hanya untuk gembar-gembor.
"Nah, diplomasi kita itu kan bukan megaphone diplomacy. Dalam artian, kalau kita melakukan sesuatu, terus kemudian kita gembar gembor, enggak. Tetapi, dengan tidak menyiarkan hal-hal yang sudah lama kita lakukan, itu bukan berarti diplomasi kita enggak jalan. Diplomasi kita jalan secara konsisten untuk membangun Rohing State secara inklusif," jelas Retno.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar