Tuban - Rumah di atas bukit kapur yang berada di Dusun Betengrowo, Rengel, Tuban ini pantas disebut gubuk. Di bangunan yang terbuat dari anyaman bambu inilah, balita penderita Hedrosefalus sempat tinggal bersama ibunya.
Pernikahan Soleh Faktur Rohman (25) dengan Dwi Indah Setyowati (20) pada tahun 2013 lalu dikaruniai seorang putra yang bernama Ahmad Sarul Mari'i. Usai menikah dan memiliki anak, mereka memilih tinggal dan hidup bersama di Gresik dengan hanya mengandalkan hidup dari sang suami yang bekerja serabutan diantaranya tukang gypsum dan operator sound System.
Foto: Ainur Rofiq
Namun cobaan kemudian datang. Ketika buah hatinya menginjak usia 2 bulan, Mari'i sakit. Dokter yang memeriksanya terkena sakit Hedrosefalus yang menyerang organ otaknya. Kepala bocah ini terus membesar hingga saat ini.
Kemelut rumah tangga terjadi ketika Mari'i berusia 4 bulan. Dwi Indah mengajak anaknya pulang ke rumah neneknya di Desa Sumberejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban hingga sekarang.
Di kampung halaman yang berada di bukit kapur itu, Dwi Indah dan Mari'i yang sakit sempat menempati rumah bambu yang lebih pantas disebut gubuk reyot itu.
"Karena masalah keluarga dia dan anaknya sekarang tinggal di sini. Dan saat ini sudah kita minta diproses KTPnya untuk menjadi warga sini," kata Rini Eka, kakak kandung Dwi indah saat menemui detikcom di gubuk yang ditinggali Dwi Indah dan anaknya, Minggu (20/11/2016).
Baca: Melihat Perjuangan Balita Melawan Hidrosefalus di Gubug Reyotnya
Kondisi rumah tersebut sangat memprihatinkan. Dengan luas ukuran 4 x 6 meter, Mari'i yang sakit dan kepalanya makin membesar itu tinggal. Dinding terbuat dari bambu dan itupun sudah mulai banyak yang rusak. Bila hujan pun atapnya bocor semua.
Karena kondisi yang sangat mengenaskan itu, Dwi Indah dan Mari'i akhirnya diboyong dan tinggal bersama kerabatnya yang berada di dusun yang sama.
"Ini rumahnya Sarul Mari'i dan ibunya tinggal, tapi musim hujan ini saya suruh pindah di rumah saya karena banyak atap yang bocor, jadi kasihan," kata Rini yang mengajak melihat isi rumah itu.
Foto: Ainur Rofiq
Kini Mari'i sudah sepekan dirawat di Rumah Sakit Dr Koesma Tuban. Sehari-harinya, Dwi Indah dan orangtuanya bergantian menjaga Mari'i yang dirawat di ruang isolasi Blok Melati.
Pihak keluarga enggan mengungkapkan keberadaan sang ayah dari Mari'i. Namun, keluarga tidak menampik jika hubungan rumah tangga mereka sedang ada masalah.
Untuk hidup selama ini, Dwi Indah dan anaknya hanya mengandalkan pemberian dari nenek dan kerabat yang tinggat bertetangga.
"Kerabatnya di sini kan ada. Tapi ada juga bantuan dari dermawan," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar