Senin, 08 Agustus 2016

Hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum pensiun (1)

Jakarta - Entah kenapa, dalam waktu 2 tahun terakhir ini (sejak awal 2015) saya kecipratan banyak rezeki yaitu banyak sekali permintaan untuk memberikan materi di perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan pensiun, baik itu pensiun dini maupun pensiun normal. 

Bahkan ada beberapa institusi keuangan yang melakukan riset internal mereka dan hasilnya mengagetkan, bahwa tidak sampai 30% dari karyawan mereka yang mempersiapkan pensiunnya dengan serius. Kebayang kan?

Salah satu media partner kami pernah melakukan riset bersama yang hasilnya juga mengejutkan yaitu 80% eksekutif muda di Jakarta tidak bisa pensiun nyaman. 

Salah satu institusi keuangan global juga mengadakan survei ke nasabah mereka tentang persiapan pensiun, dan hasilnya adalah hanya 13% yang sudah merasa mempersiapkan pensiun dan dana pensiun mereka. 

Hal ini kemudian diperparah dengan standar Masa Persiapan Pensiun (alias MPP) bagi pegawai negeri sipil maupun BUMN, yang hanya 1-2 tahun sebelum memasuki usia pensiun. Dan standar MPP ini yang kemudian juga banyak ditiru oleh perusahaan swasta di Indonesia.

Bisa dibayangkan bila usia anda saat ini 53 tahun, mau ikut MPP dan setelah dihitung ternyata kebutuhan pensiun anda 2 tahun lagi, anda butuh sekitar Rp 10 miliar (yesdana sebesar itu untuk biaya hidup anda 20 tahun setelah pensiun dari usia 55-75 tahun), sementara uang pensiun anda baru ada Rp 1,2 miliar saja (artinya kurang Rp 8,8 miliar lagi), betapa stresnya anda saat itu. Padahal anda hanya punya sisa waktu 2 tahun lagi untuk mengejar kekurangn dana pensiun anda, kira-kira bisa kah? 

Nah bayangkan juga bila usia anda masih muda saat ini (di kisaran 25-30 tahun), untuk mencukupi biaya pensiun anda nanti setara dengan biaya hidup anda sekarang, maka anda akan membutuhkan dana sebesar Rp 50 miliar-Rp 100 miliar uang nanti (jangan bilang ini banyak ya, untuk pensiun 25 tahun lagi nilai ini sedikit lho, plus dipakai untuk hidup selama 20 tahun setelah pensiun).

Melihat angka kebutuhan pensiun nanti yang sangat tinggi tersebut, seringkali membuat banyak orang stres dan berpikir,ah nanti saja dulu deh, alias menunda. 

Padahal menunda tidak memberikan efek positif ke kita, bahkan justru banyak negatifnya, yaitu dananya semakin lama akan semakin besar. Lalu apa sih yang harus diperhatikan sebelum kita pensiun dan mempersiapan dana pensiun? Karena hal ini akan mempengaruhi jumlah dana pensiun yang harus kita persiapkan. 

Mari kita bahas bersama:

Mulai pikirkan apa yang akan anda lakukan segera setelah pensiun? 
Misalnya selama 12 bulan pertama atau setahun pertama setelah pensiun. Buat rencana juga apa yang akan anda lakukan selama masa pensiun anda? Ingat, ketika kita melakukan sesuatu, maka apa pun itu akan membutuhkan biaya. Sekurang-kuranyg biaya transportasi dan makan siang di luar (bila keluar rumah). 

Nah, aktivitas yang akan anda lakukan semasa pensiun, terutama di awal pensiun biasanya akan membutuhkan biaya yang relatif besar, sementara anda sudah tidak mempunyai penghasilan lagi. Oleh sebab itu, lakukan perencanaan dengan baik dan matang.

Perhitungkan kira-kira berapa besar pengeluaran bulanan anda nanti (dalam nominal saat ini) 
Jangan lupa untuk juga memperhitungkan pengeluaran lainnya seperti hadiah-hadiah, liburan, kebutuhan darurat, dll. Perhitungan ini dibutuhkan agar kita bisa melakukan estimasi besaran biaya yang dibutuhkan ketika kita pensiun nanti dalam perhitungan uang di masa yang akan datang. Yang sering membuat keuangan kita 'bocor' adalah kita hanya mencantumkan pengeluaran rutin saja, sementara banyak pengeluaran lain yang tidak rutin, kecil nominalnya tapi bila dijumlahkan akan menjadi sangat besar dan mengganggu pengeluaran di saat anda pensiun nanti.

Jangan lupa untuk mengantisipasi dan memperhitungkan biaya kesehatan semasa anda pensiun
Ketika anda pensiun, tidak hanya penghasilan anda yang berhenti tapi juga benefit lainnya yang selama ini anda terima dari kantor tempat anda bekerja. Salah satu benefit yang penting adalah Asuransi Kesehatan. Hanya sedikit sekali dari perusahaan (biasanya BUMN) yang tetap mau menanggung biaya kesehatan ketika kita sudah pensiun. 

Sementara memasuki usia pensiun biasanya fisik sudah tidak seprima ketika masih muda dan penyakit mulai bermunculan. Apalagi bila pensiun tidak dipersiapkan jauh-jauh hari, maka sebagian orang kemudian mengalami rasa stres ketika pensiun dan ini bisa menimbulkan penyakit.

Apalagi bila ternyata anda sudah terkena suatu penyakit, maka anda akan membutuhkan proteksi yang lebih besar lagi. Proteksi tersebut bisa dengan menggunakan asuransi kesehatan atau bisa dengan mempersiapkan dana sendiri. Masalahnya dengan asuransi biaya preminya pasti akan sangat besar sekali karena usia yang sudah lanjut dan/atau anda sudah terkena/diagnosa suatu penyakit. 

Oleh sebab itu lakukan perhitungan yang benar, agar dananya cukup. Anda bisa melakukan perhitungan sendiri dan belajar melakukan perhitungannya dengan membaca terus artikel di sini atau mengikuti kelas atau workshop keuangan yang ada. Salah satunya yang selalu kami adakan adalah workshop mengatur keuangan yang simple selama satu hari, info bisa dibuka di sini

Sementara itu untuk belajar berinvestasi terutama di reksa dana untuk persiapan dana pensiun anda bisa mengikuti workshop di sini. Atau belajar komunikasidi sini.

Kita baru saja membahas 3 hal yang harus kita perhatikan dan persiapkan sebelum pensiun. Masih banyak hal lain yang harus kita perhatikan dan persiapkan seperti misalnya siapa yang akan mengurus kita ketika sudah tua nanti? Cek strategi investasi, Cek penghasilan kita, dan lain sebagainya. Hal ini akan kita bahas di tulisan/artikel selanjutnya. So, jangan ke mana-mana tunggu yaaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar