Jakarta - Dua pesawat Garuda Indonesia terbang perdana dengan mulus dari Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Apa alasan Angkasa Pura II mengoperasionalkan Terminal 3 meski belum selesai seluruhnya?
"Perlu dipahami ini bukan ketergesa-gesaan. Tapi ini sequence dari pembangunan. Karena ketika terminal 3 sebagian sudah selesai, terminal 3 eksisting itu harus dibongkar direnovasi untuk bisa disatukan sehingga bentuknya jadi Letter U utuh," ujar Plt Dirut AP II Djoko Murjatmodjo di Terminal 3, Selasa (9/8/2016) dini hari.
"Nah sekarang sudah waktunya merenovasi terminal eksisting itu makanya harus dikosongkan. Itu sebabnya karena domestik sudah siap melayani penerbangan, makanya Garuda kita pindah ke sini. Kita enggak mau membebani maskapai dengan berpindah-pindah terus," sambungnya.
Terkait perpindahan maskapai, Djoko menjelaskan skenarionya setelah Garuda Indonesia masuk Terminal 3, diperlukan waktu beberapa hari untuk membersihkan Terminal F. Djoko menyebut setidaknya butuh waktu satu minggu untuk melakukan perpindahan tersebut.
"Air Asia akan pindah ke F. Begitu juga dengan Sriwijaya dan NAM air. Lion yang di terminal 3 eksisting akan pindah ke terminal 1. Jadi Terminal 3 bisa kosong dan kita renovasi supaya bisa disambung dengan Terminal 3 ini. Terminal F: Sriwijaya, NAM air, Air Asia, Terminal D dan E direncanakan Citilink dan Batik," paparnya.
Pelaksanaannya perpindahannya, lanjut Djoko, setelah terminal internasional pindah ke Terminal 3 untuk yang di Terminal D dan E. Djoko memprediksi sekitar Februari atau Maret perpindahan dapat selesai semua.
"Karena adanya perpindahan ini kita mohon kerja sama dari teman-teman maskapai. Seperti yang sudah kita lakukan dengan Garuda. Yang jelas dengan kerja sama dan koordinasi insya Allah semua bisa terlaksana tanpa ada gangguan pada penumpang," harapnya.
Djoko belum bisa menjawab ketika ditanya soal apakah maskapai dari Bandara Halim Perdanakusuma akan ikut pindah juga. "Belum tahu," jawabnya singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar