PERBEDAAN GENERASI DAHULU DAN SEKARANG #THISGENERATION
Baru aja baca di DetikInet sebuah kumpulan foto-foto yang menarik sekali. Artikel itu merupakan kumpulan gambar / memes yang dibuat oleh Ajit Johnson yang berisi tentang sindiran mengenai perubahan sikap generasi sekarang. Hal ini juga cukup mengusik hati saya saat melihatnya. Mau tau gambarnya apa aja sih? Yuk cekibrooottt…
- Jika jaman dahulu buku adalah salah satu bahan bacaan kita, baik itu untuk belajar, ataupun untuk hiburan, misalnya baca komik, novel, dll, maka sekarang ini hal itu menjadi hal yang sangat langka, karena generasi sekarang lebih sering membaca BBM / WhatsApp dari teman-teman daripada membaca buku / e-book yang sebenarnya lebih berguna.
- Sekarang ini banyak sekali orang yang terlihat sangat “vokal” di media sosial. Koar-koar ini itu, kritik pemerintah bahkan bully orang seenaknya di internet. Padahal ketika kita temui di dunia nyata, ternyata orangnya sangat pendiam dan jauh dari tindakan kritis seperti layaknya di dunia maya.
- Saat berkenalan atau bertemu dengan orang baru pun, terkadang yang kita tanyakan adalah sosial media mereka, seperti : “kamu punya Facebook, Twitter, BBM / WhatsApp gak?” Hal ini berbeda sekali dengan jaman dahulu, karena saat kita berkenalan dengan orang, kita lebih “intim” dalam berkomunikasi, seperti menanyakan hobi, pekerjaan, atau yang lainnya.
- Jaman sekarang, mengganti DP / Profile Picture itu merupakan hal yang sangat krusial. Dikit-dikit ganti DP, apapun yang akan dilakukan, pasti akan ganti status dan ganti DP dulu, sampai-sampai digambarkan oleh Ajit Johnsonorang yang akan meninggal pun sempet-sempetnya memohon untuk mengganti Profile Picture nya.
- Internet merupakan hal yang“harus” ada di kehidupan kita sekarang ini. Hampir semua tujuan kita, misalnya mau makan di kafe, pertanyaan pertama yang dilontarkan adalah “cafe nya ada wifi nya gak?” setelah itu baru menanyakan “wifi nya cepet gak ya?” Padahal dulu yang kita tanyakan sebelum ke kafe adalah: “enak gak sih makanan / minumannya?” / “Menunya lengkap gak?” Sepertinya kita sudah seperti “zombie” yang membutuhkan wifi + colokan untuk hidup.
- Jaman dahulu, saat kita sekolah / kuliah, mencatat adalah hal yang wajib. Generasi sekarang nampaknya sudah mulai “malas” untuk melakukan hal tersebut dan menggantinya dengan hal yang praktis, yaitu dengan mengabadikan catatan nya ke dalam sebuah foto.
- Google adalah segala-galanya bagi kita. Ya betul banget. Sekarang apapun yang menjadi masalah kita, kita mencari solusinya di Google.
- Anak kecil jaman sekarang lebih memilih gadget sebagai mainan utamanya. Bahkan orang tua pun, yang seharusnya mengendalikan anak mereka, malahan memberikan gadget untuk mainan anaknya dengan harapan anaknya tidak rewel lagi, bukannya memberikan permainan yang membutuhkan kreatifitas dan mengasah otak mereka.
- Hubungan percintaan anak muda jaman sekarang pun, boleh saya katakan merupakan hubungan yang “kurang sehat.” Alasannya gampang, banyak sekali saya melihat, ketika hubungan percintaan mereka kandas, maka hubungan persahabatan mereka pun “dikandaskan” pula, dengan cara block mereka di sosial media. Hal ini merupakan pemicu permusuhan yang sebenarnya tidak perlu terjadi dan jaman dahulu, ketika kita putus pun, kita masih bisa terus berteman, karena yang putus merupakan hubungan cinta, bukan pertemanan.
- Generasi sekarang = perusak tatanan bahasa. Mungkin kata-kata saya terlalu frontal ya, tetapi memang hal itulah yang terjadi sekarang ini. Banyak “kata-kata baru” yang diciptakan yang sebenarnya tidak baku. Selain itu penulisan tatanan bahasa juga amburadul, terutama saat kita sms’an atau chatting bahkan kadang dalam penulisan status di media sosial.
Generasi sekarang sudah tidak memperhatikan lagi penulisan koma, atau kadang menulis nama orang dengan huruf kecil yang kesannya jadi kurang menghargai seseorang. - Jaman dahulu, seseorang menjaga kecantikannya dengan merawat tubuh dan wajah mereka sebaik-baiknya. Memang sih, biaya yang dikeluarkan cukup banyak, tetapi hasilnya juga NYATA. Tetapi generasi sekarang cukup menggunakan Photoshop atau Camera360 untuk tampil cantik. Bahkan bangun tidur pun, bisa disulap dengan aplikasi Beauty, sehingga kesannya sudah full make up, walaupun terkadang tidak mempunyai peralatan make-up yang nyata. Istilahnya tuh, gak pede upload wajah sendiri bila gak foto pakai Camera360 atau aplikasi kamera sejenisnya. Generasi sekarang menurut saya sudah krisis kepercayaan diri.
- Selain tatanan bahasa yang rusak, generasi sekarang juga terlihat “kemalasannya” dalam menulis. Baik itu saat SMS bahkan yang paling parah saat membuat artikel.
Generasi sekarang terlalu sering menggunakan singkatan, yang menurut mereka gaul dan ringkas, padahal menurut saya itu “kampungan” dan tidak mudah dibaca. Bahkan orang tua pun ada saya temui juga menggunakan singkatan-singkatan saat SMS yang membuat saya menjadi “sakit mata” dan “malas untuk membaca” :p - Generasi sekarang sangatlah kreatif. Tetapi kadang kreatifitas mereka meresahkan. Contoh nya selfie. Memang sih, selfie itu gak salah, tetapi kadang tempat / background nya yang salah. Contoh : sering banget saya melihat saat berkunjung ke mall, banyak dari mereka yang melakukan selfie di WC. Ya, kalian tidak salah baca, di WC / Kamar Mandi. Tempat yang seharusnya “tidak layak” untuk foto-foto, tapi sekarang menjadi hal yang sangat lumrah kita temui sebagai background bagi mereka pecinta selfie.
- Dahulu pernah ada pepatah : “Berfikirlah sebelum anda berbicara” Tetapi seiring perkembangan jaman, hal tersebut mulai pudar. Generasi sekarang lebih suka “googling” sebelum mereka posting sesuatu di media sosial. Baik itu googling tentang kata bijak bahkan menggunakan Google Translate sebelum menulis sesuatu agar terlihat kebarat-baratan dan menguasai bahasa asing, wkwkwk.
- Makan merupakan salah satu hal pokok hampir semua makhluk hidup. Tidak terkecuali juga bagi manusia. Dahulu, banyak sekali saya jumpai orang yang sebelum makan melakukan doa, baik untuk wujud syukur atau berdoa untuk selamat dalam melakukan kegiatan makan.
Tetapi hal itu sekarang hampir sirna seiring adanya media sosial. Hal pertama ketika makanan disajikan adalah mengambil smartphone mereka, kemudian mengabadikan nya lalu “pamer” di media sosial.
All pictures are credit to Ajit John14.08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar