Bandara Lombok Kembali Dibuka, Evaluasi Tiap 3 Jam
Kamis, 12 November 2015 | 11:12 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Bandara Internasional Lombok (BIL), Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali dibuka, Kamis (12/11/2015) pukul 08.00 Wita.
Bandara dibuka setelah sepekan lebih ditutup karena terganggu debu vulkanik erupsi anak Gunung Rinjani.
Humas BIL Gede Eka Sandi mengatakan, pagi ini beberapa maskapai penerbangan dari dan menuju Lombok mulai beroperasi.
"Sudah ada pesawat yang mendarat. Tadi pagi Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1833 dari Sumbawa dengan 31 penumpang sudah mendarat pukul 09.30 Wita," kata Gede.
Gede menjelaskan, bandara kembali dibuka setelah pihak otoritas bandara melakukan evaluasi bersama BMKG dan maskapai penerbangan.
Hasil pantauan Satelit Himawari menunjukkan bahwa arah angin mengarah ke Barat. Sehingga, debu vulkanik akibat erupsi anak Gunung Rinjani ikut mengarah ke Barat.
Kondisi ini dinilai aman untuk aktivitas penerbangan di BIL. Namun, pihaknya akan terus memonitor dan mengevaluasi setiap tiga jam untuk mengetahu perkembangan cuaca dan arah angin.
"Terus setiap 3 jam kita lakukan evaluasi karena status Gunung Barujari masih waspada. Jadinya kita yang di BIL masih siaga," kata Gede.
Bandara dibuka setelah sepekan lebih ditutup karena terganggu debu vulkanik erupsi anak Gunung Rinjani.
Humas BIL Gede Eka Sandi mengatakan, pagi ini beberapa maskapai penerbangan dari dan menuju Lombok mulai beroperasi.
"Sudah ada pesawat yang mendarat. Tadi pagi Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1833 dari Sumbawa dengan 31 penumpang sudah mendarat pukul 09.30 Wita," kata Gede.
Gede menjelaskan, bandara kembali dibuka setelah pihak otoritas bandara melakukan evaluasi bersama BMKG dan maskapai penerbangan.
Hasil pantauan Satelit Himawari menunjukkan bahwa arah angin mengarah ke Barat. Sehingga, debu vulkanik akibat erupsi anak Gunung Rinjani ikut mengarah ke Barat.
Kondisi ini dinilai aman untuk aktivitas penerbangan di BIL. Namun, pihaknya akan terus memonitor dan mengevaluasi setiap tiga jam untuk mengetahu perkembangan cuaca dan arah angin.
"Terus setiap 3 jam kita lakukan evaluasi karena status Gunung Barujari masih waspada. Jadinya kita yang di BIL masih siaga," kata Gede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar