Kembali Catatkan Waktu Tercepat, Marquez Merasa Masih Jauh dari Potensi
Getty Images Sport/Mirco Lazzari gp
Valencia - Marc Marquez menjalani hari kedua tes resmi MotoGP di Valencia untuk fokus ke unit kontrol elektronik (ECU) baru. Meski mencatatkan waktu tercepat, pebalap Repsol Honda itu merasa motornya masih jauh dari potensi terbaik.
Marquez kembali jadi yang tercepat pada tes MotoGP hari kedua di sirkuit Ricardo Tormo, Rabu (12/11/2015) kemarin. Dia melahap 42 putaran dan mencatatkan waktu terbaik satu menit 31,060 detik.
Catatan ini hampir setengah detik lebih cepat dari hari sebelumnya, di mana dia mencatatkan satu menit 31,551 detik. Sementara itu, pebalap Suzuki Ecstar Maverick Vinales menjadi nomor dua tercepat dengan selisih 0,103 detik.
Di hari kedua sekaligus terakhir ini, Marquez mengaku fokus utak-atik ECU. Sampai titik ini, rider 22 tahun itu merasa masih sangat tidak nyaman dengan motor.
"Intinya adalah hari ini kami hanya melaju dengan piranti lunak Magneti Marelli dan kami jauh dari mencapai basisnya. Ada hal-hal yang perlu kami tingkatkan. Untuk catatan waktu, ban-ban Michelin lebih mudah dipakai untuk membuat catatan waktu lebih baik daripada Bridgestone," kata Marquez dikutip Crash.
"Karena itulah catatan waktunya benar-benar tipis. Kami bermain dengan banyak hal, bekerja keras, dan problemnya dengan elektronik adalah Anda melakukan lima putaran lalu bertahan setengah sampai satu jam di garasi mencoba membenahi. Kami perlu waktu untuk mencoba memahaminya dengan baik."
"Pada saat ini saya sangat tidak menikmatinya. Pada dasarnya motor saya tidak bergerak memutar, cuma melaju dan bergerak memotong, dan rasanya kami jauh dari potensi elektronik ini. Pada saat ini saya masih belum memahaminya dengan baik. Saya melaju dengan cepat dan berusaha, tapi saya ingin memahaminya dengan lebih baik untuk luncuran saat menikung dan berbagai hal terkait itu," imbuhnya.
Soal ban, Marquez juga menyebut bakal banyak waktu yang dibutuhkan untuk memahami karakter ban depan Michelin, yang sejauh ini banyak terkunci.
"Dengan Michelin pada dasarnya Anda cuma perlu berhati-hati. Sedikit perubahan temperatur, pada akhirnya banyak sekali yang terjatuh. Bannya banyak mengunci. Di tengah hari feelingnya berbeda, kepercayaan diri bagus. Tapi semua orang berusaha keras dan mengunci ban depan mereka," imbuhnya.
Marquez kembali jadi yang tercepat pada tes MotoGP hari kedua di sirkuit Ricardo Tormo, Rabu (12/11/2015) kemarin. Dia melahap 42 putaran dan mencatatkan waktu terbaik satu menit 31,060 detik.
Catatan ini hampir setengah detik lebih cepat dari hari sebelumnya, di mana dia mencatatkan satu menit 31,551 detik. Sementara itu, pebalap Suzuki Ecstar Maverick Vinales menjadi nomor dua tercepat dengan selisih 0,103 detik.
Di hari kedua sekaligus terakhir ini, Marquez mengaku fokus utak-atik ECU. Sampai titik ini, rider 22 tahun itu merasa masih sangat tidak nyaman dengan motor.
"Intinya adalah hari ini kami hanya melaju dengan piranti lunak Magneti Marelli dan kami jauh dari mencapai basisnya. Ada hal-hal yang perlu kami tingkatkan. Untuk catatan waktu, ban-ban Michelin lebih mudah dipakai untuk membuat catatan waktu lebih baik daripada Bridgestone," kata Marquez dikutip Crash.
"Karena itulah catatan waktunya benar-benar tipis. Kami bermain dengan banyak hal, bekerja keras, dan problemnya dengan elektronik adalah Anda melakukan lima putaran lalu bertahan setengah sampai satu jam di garasi mencoba membenahi. Kami perlu waktu untuk mencoba memahaminya dengan baik."
"Pada saat ini saya sangat tidak menikmatinya. Pada dasarnya motor saya tidak bergerak memutar, cuma melaju dan bergerak memotong, dan rasanya kami jauh dari potensi elektronik ini. Pada saat ini saya masih belum memahaminya dengan baik. Saya melaju dengan cepat dan berusaha, tapi saya ingin memahaminya dengan lebih baik untuk luncuran saat menikung dan berbagai hal terkait itu," imbuhnya.
Soal ban, Marquez juga menyebut bakal banyak waktu yang dibutuhkan untuk memahami karakter ban depan Michelin, yang sejauh ini banyak terkunci.
"Dengan Michelin pada dasarnya Anda cuma perlu berhati-hati. Sedikit perubahan temperatur, pada akhirnya banyak sekali yang terjatuh. Bannya banyak mengunci. Di tengah hari feelingnya berbeda, kepercayaan diri bagus. Tapi semua orang berusaha keras dan mengunci ban depan mereka," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar