Rabu, 11 November 2015

Honda Sangat Percaya dengan Perkataan Marquez

Honda Sangat Percaya dengan Perkataan Marquez

Meylan Fredy Ismawan - detiksport
Getty Images/Mirco Lazzari gp
Valencia - Tim Honda tak begitu saja membela Marca Marquez terkait kejadian dalam balapan MotoGP Valencia. Mereka melakukan hal itu karena tahu Marquez mengatakan hal yang sebenarnya.

Setelah finis kedua di belakang Jorge Lorenzo di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (8/11/2015), Marquez mendapatkan tuduhan serius dari Valentino Rossi. Rossi menganggap Marquez tak tampil total dan cuma mengawal Lorenzo di sepanjang lomba.

Marquez langsung membantah tuduhan Rossi itu. Honda juga ikut membantah, menyatakan tidak ada bukti untuk klaim Rossi.

Prinsipal Tim HRC, Livio Suppo, mengatakan, timnya mendukung penuh Marquez karena yakin apa yang dikatakan rider-nya itu benar.

"Dalam olahraga ini, para pebalap adalah yang paling penting. Balapan pada hari Minggu menunjukkan gap antara para pebalap top dan pebalap-pebalap lainnya sangat terlihat jelas," ujar Suppo yang dikutip Motorsport.com.

"'Manusia' pertama adalah (Andrea) Dovizioso, 25 detik di belakang posisi pertama (di posisi kelima). Jadi, salah satu masalah yang kita miliki sekarang adalah ada perbedaan yang begitu besar di antara para pebalap dan sulit untuk menemukan seseorang yang bisa menutup gap ini," tambah Suppo.

"Itu berarti para pebalap punya kekuatan yang besar, tapi meski begitu kami sepenuhnya setuju dengan Marc. Kami tidak mengatakan ini karena Marc yang meminta. Jika kami yakin dia salah, kami akan bilang ke dia," lanjutnya.

"Kami bukan budaknya. Kami benar-benar percaya dengan apa yang dia katakan," kata Suppo.

Menurut Suppo, Marquez sangat bodoh kalau sengaja mengalah dari Lorenzo dan tak berusaha menang.

"Saya sangat sedih untuk apa yang terjadi pada hari Minggu karena saya tahu kalau dia benar-benar ingin memenangi balapan ini, dan ketika saya melihat dia di parc ferme, saya tak pernah melihat dia begitu kecewa," ujar Suppo.

"Dia adalah orang yang pintar. Anda harus jadi bodoh untuk melakukan apa yang terjadi pada hari Minggu dengan sengaja," tuturnya.

"Akan gila bagi Marc kalau tidak berusaha untuk mengalahkan Jorge. Bahkan kalau dia menang dan Jorge kedua dan Dani ketiga, (Lorenzo) masih akan jadi juara dunia dengan poin yang sama (dengan Rossi)," kata Suppo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar